5 Jenis Makanan yang Dapat Memicu Stres dan Kelelahan

Ada sejumlah makanan yang dapat menyebabkan seseorang mudah lelah dan cepat stres. Berdasarkan studi, selain mempengaruhi kesehatan fisik, penampilan, dan lingkungan, makanan yang kita konsumsi juga memiliki dampak pada otak, suasana hati, dan tingkat energi.
Makanan yang dapat picu stres dan lelah berlebih

Perlu diketahui, usus dan otak selalu berkomunikasi satu sama lain. Kesehatan yang satu secara langsung mempengaruhi kesehatan yang lain. Begitu juga ketika salah satunya dalam kondisi sakit. 

Ketika usus mengalami peradangan, otak akan kehilangan energi karena radang mematikan saklar metabolisme di jalur kimia yang menghasilkan energi. 

Akibatnya, Anda tidak hanya kekurangan energi, tapi jaringan otak Anda juga menjadi lebih berisiko terpapar radikal bebas. Karena itu, penting untuk memahami makanan apa saja yang berkontribusi terhadap peradangan kronis pada usus dan otak supaya Anda tidak cepat stress dan kehabisan energi.

Makanan Pemicu Stress dan Kelelahan

Berikut adalah 5 jenis makanan yang dapat menyebabkan kecemasan dan kelelahan jika terlalu sering mengonsumsinya:

  • Makanan Olahan

Mengonsumsi makanan olahan seperti makanan yang dipanggang dan soda, yang tinggi akan gula, dapat menyebabkan peradangan di otak dan pada akhirnya akan menyebabkan depresi dan kelelahan. Sebaiknya, pilihlah makanan yang utuh padat nutrisi seperti sayuran segar dan protein bersih, yakni daging sapi organik dan ikan yang baru ditangkap.

  • Pemanis Buatan

Pemanis buatan umum ditemukan dalam makanan yang bahkan diklaim "sehat". Padahal, studi mengungkap bahwa pemanis buatan dapat berkontribusi pada depresi. Satu studi menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi minuman diet mengandung pemanis buatan lebih mudah terkena stress.

  • Minyak Biji

Minyak olahan yang terbuat dari tanaman seperti jagung, biji anggur, bunga matahari, kedelai dan minyak sawit memiliki kandungan zat inflamasi asam lemak omega-6 yang sangat tinggi. Proses pengolahan juga membuat minyak tersebut kehilangan omega-3 yang sangat penting meningkatkan kesehatan otak. Hal inilah yang bisa menyebabkan depresi.

Jika tak mau cepat lelah dan stress, Anda dapat menggunakan alternatif seperti minyak zaitun extra virgin atau minyak alpukat.

  • Makanan Goreng

Sebuah studi pada 2016 mengamati 715 pekerja pabrik dan mengukur tingkat depresi, ketahanan, dan konsumsi makanan yang digoreng. Para peneliti menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak makanan yang digoreng cenderung lebih besar kemungkinannya untuk mengalami depresi.
Sebab biasanya makanan yang digoreng mengandung "lemak jahat" (margarin, minyak terhidrogenasi), yang diketahui dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular.

  • Gula Bibit atau Gula Halus

Hidangan penutup atau dessert bukanlah satu satunya makanan yang tinggi akan gula. Gula juga dapat ditemukan dalam saus tomat, saus salad, dan makanan gurih seperti kentang goreng. Peradangan usus bisa makin parah jika Anda mengonsumsi gula berlebihan yang pada akhirnya bisa meningkatkan kecemasan serta mood yang tidak stabil.

Selain itu, gula memiliki sifat adiktif. Untuk mengurangi ketergantungan gula, Anda dapat menyiasati dengan mengonsumsi makanan utuh seperti buah- buahan atau extra dark chocolate.

Lebih buruk lagi, penelitian menunjukkan bahwa pemanis buatan dapat menjadi racun bagi otak karena mengubah konsentrasi neurotransmitter pengatur suasana hati. Pemanis buatan dapat diganti dengan pemanis alami seperti madu, atau agave nectar.

bm

Ibu rumah tangga pehobi kuliner, blogger dan influencer.

Posting Komentar

Mohon berikan komentar dengan bahasa yang sopan sesuai dengan topik yang dibahas, tidak memasang link hidup, dan tidak meninggalkan spam!.

Terimakasih banyak atas perhatiannya.

avatar
Admin Jari Lentik Online
Selamat datang di Jari Lentik
Silakan kirimkan pesan untuk bekerjasama dengan kami!